Sholat Sunnah Israq atau Syuruk Berbeda dengan Sholat Sunnah Dhuha

25 Februari 2024, 05:00 WIB
Sholat sunnah Isyraq atau Syuruk memiliki keistimewaaan dikerjakan setelah sholat fardhu Subuh dan sebelum sholat Dhuha dikerjakan seorang diri atau tidak berjamaah. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR – “Ketika matahari terbit dan mulai naik  (satu atau dua tombak) maka Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam  berdiri dan sholat dua rakaat; dan ketika matahari mulai menjulang tinggi dari arah timur dalam seperempat siang maka beliau sholat empat rakaat.”

“Demikian hadist riwayat At Tirmidzi, An Nasai dan Ibnu Majah terkait dengan sholat sunnah Isyraq atau Syuruk yang seringkali disalah artikan oleh kaum Muslim awan. Bahwasanya sholat sunnah Isyraq atau Syuruk adalah sholat Dhuha dan sholat Dhuha adalah sholat Isyraq atau Syuruk. Padahal antara sholat sunnah Dhuha dan sholat sunnah Isyraq atau Syuruk berbeda, terutama dalam hal waktu pelaksanaan,” terang Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung, dalam tausyiahnya.

Sholat sunnah Isyraq atau Syuruk dikerjakan sejak matahari terbit atau setelah terlewatnya waktu yang dilarang untuk sholat. “Diperkirakan matahari naik satu atau dua tombak atau 15 menit setelah matahari terbit,” kata Ustad Didi Saefulloh.

Secara fiqih pelaksanaan sholat tersebut yaitu setelah matahari terbit atau sebelum manjingnya waktu sholat Dhuha. Sholat Isyraq disebut sholat Dhahwah Sughra, sementara sholat Dhuha disebut sebagai sholat Dhahwah Kubra.

Baca Juga: Sholat Memberikan Ketenangan Jiwa, Sholat Mampu Menyelesaikan Masalah Hidup

Dalam sejumlah literasi disebutkan keutamaan sholat Isyraq atau sholat Syuruk adalah sebagaimana pahala haji dan umrah yang sempurna. Apa bila dilakukan dalam rangkaian sholat Subuh secara berjamaah, lalu duduk berdzikir sampai terbit matahari, kemudian baru melakukan sholat Isyraq dua rakaat, sebagaimana diriwayatkan dalam hadist At Tirmidzi, Siapa saja yang sholat subuh secara berjamaah, kemudian duduk dengan berdzikir kepada Allah sampai terbit matahari, kemudian sholat dua rakaat maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna.”

Keistimewaat sholat Isyraq atau sholat Syuruk, memiliki nilai keistimewaan tersendiri jika prasyaratnya dipenuhi. Yaitu sholat shubuh berjamaah yang diteruskan dengan berdzikir hingga menjelang waktu syuruq atau matahari terbit.

Sementara untuk pelaksanaannya sholat sunnah Isyraq atau sholat Syuruk dilaksanakan sebanyak  dua rakaat. Diawali dengan membaca niat, Ushalli sunnatal isyraq rak‘ataini lillahi ta‘ala. Artinya, “Saya menyengaja sholat sunnah Isyraq dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Untuk surah yang dibacakan, setelah Al Fatihah disambung surah ad-Dhuha pada rakaat pertama dan surat as-Syarh di rakaat kedua.

Baca Juga: Sholatlah, Karena Sholat Merupakan Amalan Pertama yang Kelak di Hisab

Usai melaksanakan sholat Isyraq atau Syuruk disarankan membaca doa, Allahumma ya nurannuri bit thur wa kitabim masthurin fi riqqim mansyurin wal baitil ma’mur, as-aluka an tarzuqan nuran astahdi bihi ilaika wa adullu bihi ‘alaika wa yashhabuni fi hayai wa ba’dal intiqali min dhalami misykati, wa as-aluka bissyamsi wa dhuaâha wa nafsin wa ma sawwaha, an taj’ala syamsa ma’rifatika musyriqatam bi la yahjubuha ghaimul auhami wala ya’tariha kusuful qamaril wahidiyyati ‘indat tamam, bal adim lahal Isyraqa wad dhuhura ‘ala mamarril ayyami wad duhur. Wa shallillahumma ‘ala Sayyidina Muhammadin khatamil anbiya-i wal mursalin. Wal hamdulillahi rabbil ‘alamin. Allâhummaghfir lana wa liwalidîina wa li-ikhwanina fillahi ahya-an wa amwatan ajma’in.

Artinya, “Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah bukit Thur dan Kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah Baitul Ma'mur, aku memohon padamu atas cahaya yang dapat menunjukkanku kepada-Mu. Cahaya yang dapat mengiringi hidupku dan menerangiku setelah berpindah (ke alam lain; bangkit dari kubur) dari kegelapan liang (kubur) ku. Aku meminta kepada-Mu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari, dan dengan jiwa dan kesempurnaannya, agar Engkau menjadikan matahari ma’rifat kepada-Mu yang seperti matahari cerahnya bersinar menerangiku, tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana pada rembulan kemahaesaan di kala purnama. Tapi jadikanlah padanya selalu bersinar dan selalu tampak, seiring berjalannya hari dan tahun. Berikanlah rahmat ta'dzim Wahai Allah kepada junjungan kami Muhammad, sang pamungkas para nabi dan rasul. Segala Puji hanya milik Allah Tuhan penguasa alam. Ya Allah ampunilah kami, kedua orang tua kami serta kepada saudara-saudara kami seagama seluruhnya, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal."

Berikut jadwal sholat untuk Kota Bandung dan sekitarnya, 15 Syaban 1445 Hijriah/ 25 Februari 2024 Masehi;

Jadwal sholat untuk Kota Bandung dan sekitarnya, 15 Syaban 1445 Hijriah/ 25 Februari 2024 Masehi.
***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler