Setan Melakukan Berjuta Upaya Agar Umat Muslim Tidak Mengerjakan dan Lalai Mengerjakan Sholat

- 11 Desember 2023, 07:47 WIB
Setan akan melakukan berbagai cara agar seorang Muslim tidak dan lalai mengerjakan sholat hingga mengganggu kekhusyuan saat melakukan sholat.
Setan akan melakukan berbagai cara agar seorang Muslim tidak dan lalai mengerjakan sholat hingga mengganggu kekhusyuan saat melakukan sholat. /Portal Bandung Timur/hp siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu allaihi wassalam bersabda, “Setan membuat ikatan pada ujung kepala salah seorang di antara kalian ketika ia tidur sebanyak tiga ikatan, yang ia pukul setiap ikatan dengan mengatakan, ‘Bagimu malam yang panjang, maka tidurlah.’ Jika orang tersebut bangun, lalu berdzikirlah kepada Allah, terlepaslah satu ikatan. Lalu jika ia berwudhu, terlepaslah satu ikatan. Kemudian jika ia sholat, terlepaslah seluruh ikatannya. Maka ia memasuki waktu pagi dengan semangat dan jiwa yang baik. Dan jika tidak demikian, maka ia memasuki waktu pagi dengan jiwa yang jelek dan malas.”

“Ada sejuta alasan setiap orang untuk tidak mensegerakan melaksanakan sholat meski adzan memanggil, karena ada berbagai cara yang dilakukan setan untuk menahan seseorang untuk lalai dalam mengerjakan sholat. Tidur merupakan salah satu alasan seseorang untuk tidak mengerjakan sholat subuh, pekerjaan jadi alasan untuk tidak mengerjakan sholat dzuhur, diperjalanan jadi alasan untuk tidak menerjakan sholat ashar, kelelahan menjadi alasan untuk tidak mengerjakan sholat magrib dan kembali terlelap saat harus mengerjakan sholat isya,” ujar Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung, tentang hadist riwayat Bukhari dan Muslim.

Ditegaskan Ustad Didi Saefulloh, bahwa setan bukan hanya  akan senantiasa menahan setiap umat Muslim untuk mensegerakan dan menjadi lalai dalam sholat, tapi godaan akan semakin kuat ketikan seorang Muslim mengerjakan sholat. “Godaan duniawi menjadi penawar bagi setan agar setiap umat Muslim saat mengerjakan sholat, dan menjadikan sholatnya tidak khusyu karena memikirkan hal lain,” Ustad Didi Saefulloh.

Baca Juga: Jaga dan Pelihara Sholatmu

Terkait kekhusyuan sholat Imam Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub, mengatakan para ulama berselisih pendapat tentang khusyuk apakah merupakan kewajiban atau rukun sholat, atau khusyuk itu merupakan keutamaan sholat. Apabila seseorang belum khusyuk dalam sholatnya berarti belum mencapai kesempurnaan dalam sholatnya.

Namun ada hadist yang mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam bersabda, yang artinya; “Sesungguhnya bila seorang hamba telah selesai dari shalatnya, maka tidak ditetapkan balasan dari shalatnya kecuali ada yang mendapat setengahnya, ada yang mendapat sepertiganya, ada yang mendapat seperempatnya, ada yang mendapat seperlimanya, ada yang mendapat seperenamnya, ada yang mendapat sepertujuhnya, ada yang mendapat seperdelepannya, ada yang mendapat sepersembilannya, dan ada yang mendapat seperesepuluhnya.”

Diera kecanggihan media sosial, sekarang ini ada banyak beredar ulasan tentang cara agar kita tidak diganggu setan saat memasuki waktu sholat dan kita tidak diganggu saat mengerjakan sholat. “Salah satunya doa yang paling banyak di baca adalah, Rabbi a’uudzibika min hamazaatisy syayaathiini wa a’uudzubika rabbi an yahdhuruun, yang artinya Yaa, Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan setan dan aku berlindung kepada-Mu dari kedatangan mereka,” kata Ustad Didi Saefulloh.

Baca Juga: Sudah Mengerjakan Sholat Tapi Masih Berbuat Maksiat dan Kemunkaran

Ustad Didi Saefulloh juga menukil doa dari  Syekh Sulaiman al-Bujairami dalam kitab al-Bujairami ‘ala al-Khathib (Beirut: Dar al-Fikr, 1995). Doa tersebut adalah;  Allahumma inni a’udzu bika min syaithanil waswasati khanzab, yang artinya Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari Khanzab, setan pembuat waswas.

Sementara  Syekh Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi, dalam kitab Al-Adzkar al-Muntakhabah min Kalami Sayyid al-Abrar,meriwayatkan, bahwa bilamana seorang Muslim merasa tidak menentu saat akan mengerjakan sholat  maka sunnah melafadzkan doa, Al’anaka bi la’natillahi a’udzu billahi minka, yang artinya semoga kau (setan) dilaknati dengan laknat Allah. Aku berlindung pada Allah darimu.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x