Sementara Ketua Umum Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI), Zaini Alif menambahkan bahwa pihaknya sempat merasa fesimis Kompetisi Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional PKN 2020 dalam kondisi pandemi Covid-19 akan diikuti banyak peserta.
“Namun ternyata peserta diluar dugaan terus bertambah, bahkan menjelang batas waktu penerimaan video kepada tim juri dan curator,” ujar Zaini yang juga sebagai Ketua Tim Kurator Kompetisi Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional PKN 2020.
Dari tujuh mata lomba kompetisi, untuk katagori Satu Menit Bermain Permainan Tradisional paling banyak diikuti dengan jumlah video kiriman mencapai 380 video.
Baca Juga: Dari Manusia Terkaya ke-6 di Dunia, Menjadi Bernilai Rp. 0,-
“Hal yang cukup menggembirakan kami dalam hal ini bukan hanya dari sisi kuantitas jumlah peserta, tapi juga kualitas dokumentasi yang tentunya akan menjadi dokumentasi Kemendikbud yang dalam hal ini Dirjen Kebudayaan,” ujar Zaini.
Selain katagori Satu Menit Bermain Permainan Tradisional, untuk katagori Lamar-Run Egrang Kreasi Gerak juga banyak diikuti peserta hampir rata dari semua provinsi di tanah air yang jumlahnya mencapai 102.
Untuk katagori Bolak Balik Balok (BBB) dan Congklak Virtual diikuti 24 peserta, Lama-Run Egrang Halang Rintang diikuti 14 peserta, Lomba Bakiak Kreasi (LOBAK) sebanyak 15 peserta Lomba Papancakan Tertinggi (Lompati) sebanyak 23 peserta.
Baca Juga: Ratusan Paket Makanan Untuk Korban Angin Kencang
Dewan juri yang berjumlah 30 orang dari berbagai disiplin ilmu akan menetapkan enam penampil terbaik. Kepada pemenang terpilih, Dirjen Kebudayaan selain memberikan hadiah piala dan piagam juga uang pembinaan. (heriyanto)***