Panji: Mengapa Artinya Siji ?

- 6 November 2020, 10:10 WIB
SALAH satu posisi tubuh tari Topeng Panji yang ditampilkan penari dari sanggar seni, Mulya Bhakti pimpinan Mimi Wangi Indria asal Desa Tambi Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu.
SALAH satu posisi tubuh tari Topeng Panji yang ditampilkan penari dari sanggar seni, Mulya Bhakti pimpinan Mimi Wangi Indria asal Desa Tambi Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu. /Heriyanto Retno/

Ada yang melalui simbol keagamaan (simbol religius) dan ada yang melalui simbol kesenian (simbol estetis). Tari topeng Panji adalah salah satu di antara sekian banyak seni yang simbolnya bermuara pada estetika keilahian. Hal ini bisa dirunut jika mengingat awal kesejarahan topeng yang panjang, sejak manusia Jawa zaman pra Hindu sampai zaman Islam.

Ketika masuk pada wilayah pertanyaan: simbol apakah yang terdapat dalam tari topeng Panji, biasanya para dalang topeng Cirebon, atau mereka yang masih bisa membaca simbolnya, tidak serta merta menjawab langsung pada hal-hal yang berkaitan dengan teknis tari, musik, atau kostumnya.

Memang ada beberapa orang di antaranya yang menjawab langsung pada simbol koreografinya, namun pada umumnya jawaban pertama senantiasa bermula dari kata Panjinya. Oleh sebab itu tulisan ini pun akan diawali dengan mengikuti pola jawaban mereka, bermula dari makna simbolis kata Panji.

Baca Juga: Obrolan Imajiner Bersama Arifin C. Noer: Untuk Siapa Sebenarnya Film Itu?

Di kalangan dalang topeng Cirebon umumnya, kata Panji artinya bukan merujuk suatu tokoh dalam cerita Panji, yakni Panji Inukertapati atau nama Panji yang lainnya.

Panji bagi mereka adalah suatu kata yang disepakati dan diyakini berasal dari akar kata bahasa mereka sendiri (Jawa), yakni siji yang artinya satu (hiji, Sunda). Dalam kaitannya dengan urutan penyajian tari-tarian topeng, kata siji diartikan sebagai yang pertama, atau yang utama.

Logikanya dapatlah diikuti karena tari topeng Panji ditarikan pada kesempatan pertama. Arti sebagai yang utama, karena Panji merupakan “inti” dari keseluruhan tarian topeng, yang oleh Sutini disebut dengan istilah seri.

Kata Panji diinterpretasikan seperti halnya kata Pamindo yang berasal dari kata mindo yang artinya kedua, karena tari topeng Pamindo itu ditartikan pada kesempatan kedua. Jika melihat gerakan-gerakannya memang tak sedikitpun menggambarkan perilaku tokoh Panji.

Dengan demikian, maka sebutan Panji hanyalah sekedar pinjaman untuk mengungkapkan dan menyampaikan berbagai pesan simbolis tentang berbagai fenomena kehidupan manusia.

Baca Juga: Ini Syarat dan Ketentuannya, Iklan Gratis Portal Bandung Timur Peduli UMKM

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah