PORTAL BANDUNG TIMUR - Pelaku usaha kerudung atau hijab di Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung kembali mulai menggeliat dalam menjalankan usahanya. Sebelumnya, para pelaku usaha tersebut terpuruk karena pandemi Covid-19.
Sebagaimana dikatakan Kepala Desa Margaasih Yayan Suryana saat ini sejumlah pengusaha kerudung atau hijab mulai kembali berproduksi. "Sebelumnya, tidak berproduksi dan menghentikan usahanya, kini alhamdulillah sudah ada beberapa konveksi mulai berproduksi lagi," kata Yayan kepada Portal Bandung Timur di Soreang.
Ia berharap setelah pelaksanaan vaksinasi tuntas, ada kesempatan kembali untuk para pelaku usaha kerudung untuk mengembangkan usahanya. "Sampai saat ini, pemasaran kerudung belum normal," katanya.
Baca Juga: Kahatex Bantu Keruk Sungai Cikeruh dan Citarik
Hingga saat ini, lanjut Yayan, pemasaran produk busana muslim di desa tersebut baru mencapai 35 persen. Sebelumnya, katanya, pemasaran kerudung di sentra "kampung hijab" Desa Margaasih itu ke Tanah Abang Jakarta, selain ke Tegal Gubug Cirebon.
"Saat ini, hanya tersisa sekitar 50 pelaku usaha kerudung yang masih bertahan. Selebihnya, sekitar 250 pelaku usaha masih belum jalan atau memproduksi," ujarnya.
Dikatakannya, para pelaku usaha yang masih bertahan itu, setelah dalam pemasarannya mengandalkan pasar online. "Mereka yang menghentikan usahanya dari usaha kerudung, alih profesi. Ada yang jadi petani, dagang sembako dan usaha lainnya," sebutnya.
Yayan mengungkapkan, para pengusaha kerudung dalam menjalankan usahanya masih menggunakan modal sendiri. "Mereka sudah tidak lagi pinjam ke bank. Soalnya, tidak berani berspekulasi," ucapnya.
Baca Juga: Arab Saudipun Berharap, Masyarakat Indonesia Kembali Jalankan Ibadah Umrah
Menurutnya, usaha kerudung di Desa Margaasih menjadi andalan ekonomi masyarakat setempat. Ketika pandemi Covid-19 melanda, katanya, para perajin home industri kerudung pun sangat terdampak.