Network
PORTAL BANDUNG TIMUR – Menjelang 200 hari di pergelaran pesta olahraga Olimpiade sang tuan rumah Tokyo, melakukan lockdown selama satu bulan penuh. Olimpiade Tokyo seharusnya digelar tahun 2020 lalu namun diundur ke 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
Jumlah terinfeksi Covid-19 mengalami lonjakan pada hari ini dari angka 1.591 pada Rabu 6 Januari, menjadi 2.447. Jumlah kematian akibat Covid-19 di seluruh Jepang telah berlipat ganda selama dua bulan terakhir dan sekarang mencapai 3.700.
Tuan rumah Olimpiade tersebut telah ditempatkan di bawah lockdown paling ketat di Jepang untuk pertama kalinya sejak April 2020. Akibat lockdown, pemerintah Tokyo telah menunda pameran obor Olimpiade.
Baca Juga: Cina Menolak Penyelidik WHO Meneliti Asal Virus Corona
Dilansir dari Express, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, "Pandemi global telah menjadi lebih sulit dari yang kami perkirakan, tetapi saya berharap kami dapat mengatasinya. Agar ini dapat terjadi, saya harus meminta warga untuk menjalani hidup dengan beberapa batasan".
Hampir sepertiga penduduk Jepang yang berada di Prefektur Saitama, Kanagawa dan Chiba, telah diimbau untuk menghindari keluar rumah untuk acara non-esensial, sementara restoran dan bar telah diminta untuk tutup pada jam delapan malam.
Para pejabat setempat telah meperingatkan tempat-tempat yang mengabaikan protokol akan dipublikasikan dalam sebuah daftar, sementara yang mematuhi akan memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan keuangan.
Baca Juga: Kongres Diserbu, Empat Pendukung Trump Tewas
Pembatasan baru yang ketat akan tetap berlaku hingga setidaknya 7 Februari, dengan peringatan bahwa pembatasan tersebut tidak akan dicabut di Tokyo sampai kasus penularan Covid-19 turun dibawah angka 500 jiwa per hari.
