Apakah Kita Tergolong Muslim yang Beriman Diberi Petunjuk, Kalau Tidak Segera Lakukan Ini

- 7 Maret 2024, 04:11 WIB
Ilustrasi berdzikkir. Seorang Muslim yang selalu berdzikir mengingat Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan RasulNya Muhammad Shalallahu allaihi wasalam adalah ciri seorang Muslim yang mendapat petunjuk dan ridhoNya.
Ilustrasi berdzikkir. Seorang Muslim yang selalu berdzikir mengingat Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan RasulNya Muhammad Shalallahu allaihi wasalam adalah ciri seorang Muslim yang mendapat petunjuk dan ridhoNya. /Foto pexels.com

PORTAL BANDUNG TIMUR – “Alladzina amanu wa tathma'innu qulubuhum bidzikrillah, ala bidzikrillahi tathma'innul-qulub,”. Yang artinya; “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.

“Demikian firman Alllah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Ar Ra’d ke 28,  bahwasannya orang Mukmin yang mendapat petunjuk adalah orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Dan hati mereka menjadi tenang dan tenteram dengan banyak mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ingatlah, bahwa hanya dengan banyak mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala hati menjadi tenteram,” kata Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung dalam tausyiahnya.

Karenanya menutut Didi Saefulloh, mereka yang mengaku sebagai Muslim namu selalu merasakan ketidakenakan perasaan atau selalu merasakan kekhhawatiran, ketakutan, kecemasan dan berbagai penyakit hati lainnya, perlu bertanya pada diri sendiri. “Apakah kita masih memiliki keimannan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan RasulNya, Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam,? Kalau tidak, biasakan untuk selalu berdzikir kepada Allah, sebagaimana firmannya dalam surah Al Ahzab yang artinya ‘Dan bertasbihlah kepadaNya di waktu pagi dan perang’,” kata Ustad Didi Saefulloh mengutip surah Al Ahzab ayat ke 42.

Baca Juga: Sholat, Mencari Ketenangan Diri Menghadap Sang Khaliq

Menurut Ustad Didi Saefulloh, ada banyak kalimah-kalimah dzikir yang di kutip dari ayat-ayat surah dalam al quran yang dapat di bacakan untuk menguatkan dan menebalkan rasa keimanan seorang Muslim. “Ingat biasakan selalu untuk membaca kalimah Ta’awud, A'uudzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiim yang mengandung arti Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk,” kata Ustad Didi Saefulloh mengingatkan. 

Salah satu kalimah dzikir yang paling banyak dibacakan setiap waktu adalah kutipan ayat dalam surah Al Baqarah ayat ke 255 yang dikenal dengan Ayat Kursi.  “Allahu laa ilaa haillaa huwa hayyul qoyyuum, laa ta’khudzu sinatuu wa laa naum, lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardhi, mandzalladzii yasyfa’u ‘indahu illaa bi’idznihi ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yukhiithuuna bi syai’im min ‘ilmihi illa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuhus samaawaati wal ardhi, wa laa yaudhuhu hifdzu humaa wa huwal aliyyul ‘adhiim.

 “Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.”

Kemudian baca, surah Al Ikhlas,  Qul huwa Allahu ahad. Allahus Shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam ya kullahu kufuwan ahad.  Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”

Baca Juga: Sholat Menggugurkan Dosa yang Telah Lalu

Baca juga surah Al Falaq; Qul a’uudzu birabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idza waqab. Wa min syarrin naffathaati fil ‘uqad. Wa min syarri haasidin idza hasad. Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x