Gempa Bumi Pulau Bawean Gresik Jawa Timur, Hingga Senin 25 Maret 2024 Pagi Sudah 262 Kali

- 25 Maret 2024, 08:41 WIB
Grafik gempa bumi Pulau Bawean Kabupaten Gresik Jawa Timur yang hingga Senin 25 Maret 2024 pagi sudah terjadi 262 kali gempa bumi tektonik.
Grafik gempa bumi Pulau Bawean Kabupaten Gresik Jawa Timur yang hingga Senin 25 Maret 2024 pagi sudah terjadi 262 kali gempa bumi tektonik. /Tangkapanlayar Instagram @daryonobmkg/

PORTAL BADUNG TIMUR – Gempa bumi tektonik yang berpusat di Laut Jawa sekitar 37 kilometer arah Barat Pulau Bawean di Kabupaten Gresik Jawa Timur hingga Senin 25 Maret 2024 masih berlangsung. Pasca gempa awal Jumat 22 Maret 2024 pukul 11.22 WIB dengan magnitudo 6.0 hingga Senin 25 Maret 2024  pukul 06.00 WIB masih terjadi dan sudah 262 kali.

Dalam ulasannya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi (BMKG) Daryono mengatakan sejumlah fakta tentang gempa Pulau Bawean Kabupaten Gresik yang sebelumnya disebutkan gempa bumi Kabupaten Tuban merupakan gempa bumi dangkal atau shallow crustal earthquake.

“Jadi gempa Bawean berkekuatan magnitudo 5,9 dan magnutudo 6,5 pada 22 Maret 2024 merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang dipicu aktivitas sesar aktif dengan mekanisme geser atau mendatar atau strike-slip di Laut Jawa,” terang Daryono dalam ulasannya di Instagram @daryonobmkg.

Baca Juga: Gempa Bumi Hingga Minggu 24 Maret 294 Masih Guncang Pulau Bawean Gresik dan Tuban Jawa Timur

Fakta lainnya, gempa bumi Pulau Bawean merupakan gempa bumi yang bersifat merusak destruktif. “Gempa ini menimbulkan dampak kerusakan bangunan tidak hanya di Pulau Bawean, tetapi keruskaan akibat gempa juga terjadi di Gresik, Tuban, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Bojonegoro, Pamekasan Madura, dan Banjarbaru,” kata Daryono.

Gempa bumi Pulau Bawean yang berpusat di Laut Jawa menurut daryono, memiliki guncangan spektrum luas. Dampak guncangan Gempa Bawean ini dirasakan hingga jauh meliputi daerah Banjarmasin, Banjarbaru, Sampit, Balikpapan, Madiun, Demak, Semarang, Temanggung, Solo. Yogyakarta, Kulon Progo, dan Kebumen.

Namun demikian menurut Daryono, gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Berdasarkan hasil pemodelan tsunami BMKG menunjukan bahwa gempa bumi Pulau Bawean tersebut tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Usai Pulau Bawean Gresik Jawa Timur, Kini Gempa Bumi Magnitudo 5.7 Guncang Nusa Tenggara Timur

Data lapangan hasil monitoring muka laut dengan menggunakan Tide Gauge milik Badan Informasi Geospasial (BIG) di Karimunjawa, Lamongan, dan Tuban menunjukkan muka laut yang normal tanpa ada anomali catatan tsunami. “Tampaknya gempa magnitudo 6,5 belum dapat menimbulkan deformasi dasarlaut yang dapat mengganggu kolom air laut, disamping mekanisme sumber gempanya yang berupa sesar geser/mendatar tidak produktif dalam membangkitkan tsunami,” tambah Daryono.

Menurut Daryono, gempa bumi Pulau Bawean berpusat di zona aktivitas kegempaan rendah atau low seismicity. Sehingga masyarakat awam menilai Gempa Bawean sebagai “gempa tidak lazim”, karena terjadi di wilayah yang jarang terjadi gempa dangkal.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Instagram @daryonobmkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x