Pemkab Bandung Segera Relokasi 25 KK Warga Terdampak Bencana Longsor di Pangalengan  

- 3 Februari 2022, 23:10 WIB
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat berdialog dengan dua orang warga korban tanah longsor di   Kampung Giriawas Desa Sukaluyu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung .
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat berdialog dengan dua orang warga korban tanah longsor di Kampung Giriawas Desa Sukaluyu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung . /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Korban bencana alam tanah longsor di Kampung Giriawas Desa Sukaluyu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung sedang dalam proses penanganan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Bandung. Sedikitnya 22 unit rumah yang di huni 25 kepala keluarga tengah dalam proses penanganan untuk direlokasi.

“Berdasarkan hasil kajian  Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana  Geologi (PVMBG) sudah ada lahan yang akan kita gunakan untuk merelokasi 22 rumah warga yang terdampak bencana longsor tersebut.  Tanah tersebut berada di kawasan perkebunan milik PT Perkebunan Nusantara yang jaraknya sekitar 4 hingga 5 km dari lokasi bekas longsor tersebut," terang Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung H. Uka Suska Puji Utama, disela kegiatan  Bupati Bandung HM Dadang Supriatna dalam program saba desa dalam rangka Bupati Ngamumule Desa (Bunga Desa) di Desa Ciluluk Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung, Kamis 3 Februari 2022.

Dikatakan  Uka Suska Puji Utama, dilihat secara kasat mata, lokasinya aman untuk digunakan tempat relokasi dan mendirikan rumah warga yang terdampak bencana longsor tersebut.   "Apalagi lokasinya sudah ada hasil kajian dari PVMBG," tambah  Uka Suska Puji Utama.

Baca Juga: Akhirnya Pemkot Bandung Bersikap Tegas, Festival Citylink di Tutup

Hingga kini menurut  Uka Suska Puji Utama, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pemerintah Desa Sukaluyu dan Kecamatan Pangalengan untuk percepatan penanganan relokasi rumah warga yang terdampak longsor itu. Di antaranya untuk mengusulkan anggaran dalam proses pembangunan rumah warga tersebut.

"Nanti ada anggaran khusus untuk penanganan relokasi rumah warga yang dikeluarkan oleh Pemkab Bandung. Hal ini pernah disampaikan Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat melakukan peninjau ke lokasi tanah longsor di Kampung Giriawas Desa Sukaluyu, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Minggu (16 Januari 2022) lalu,” ujar  Uka Suska Puji Utama.

Sebagaimana diberitakan. bencana longsor  di Kampung Giriawas Desa Sukaluyu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung terjadi pada Sabtu 15 Januari 2022. Dalam peristiwa tersebut satu rumah warga tertimbun tanah  dan menelan korban 1 orang meninggal dunia, 1 luka berat serta 6 orang luka ringan.

Baca Juga: Burung dan Tikus, Serang Puluhan Jektar Tanaman Padi  di Desa Mekargalih

Lokasi kejadian yang berupa tanah perbukitan ditanami kentang tersebut cukup rawan. Kontur tanah dengan kemiringan 45 derajat itu ditanami pemiliknya dengan tanaman kentang, dan tidak terdapat tanaman keras sebagai penahan.

Bupati Dadang Supriatna menginstruksikan BPBD, aparat kewilayahan dan pemerintah desa, agar segera berkoordinasi untuk melakukan relokasi. Hal itu menurutnya harus segera dilakukan, untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan.

"Setelah dicek di lapangan, ada sekitar 20 rumah di lokasi rawan bencana longsor, itu harus segera direlokasi dalam waktu seminggu ini. Kemudian di kemiringan 45 derajat, kita sudah melarang petani menanam sayuran dan lebih mengutamakan tanaman keras," ujar Bupati Dadang Supriatna saat meninjau lokasi kejadian.

Kondisi rumah yang diterjang tanah longsor di Kampung Giriawas RT 03/RW 14 Desa Sukaluyu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, menimbulkan korban jiwa seorang meninggal, seorang luka parah dan tujuh lainnya luka ringan.
Kondisi rumah yang diterjang tanah longsor di Kampung Giriawas RT 03/RW 14 Desa Sukaluyu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, menimbulkan korban jiwa seorang meninggal, seorang luka parah dan tujuh lainnya luka ringan.
Saat melihat langsung rumah-rumah penduduk yang rusak terdampak, Bupati mengatakan akan melakukan mitigasi bencana dan perbaikan dengan melibatkan pentahelix. Kepada petani di Kabupaten Bandung, diingatkan untuk belajar dari kejadian serupa agar tidak terulang lagi karena wilayah Kabupaten rawan bencana alam.

Kepada Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup Dadang Supriatna menginstruksikan untuk membantu penyediaan bibit tanaman keras terhadap pemilik lahan di kemiringan.  

"Minimal jenis kopi lah, tidak boleh ditanami tanaman yang akarnya longgar. Kalau toh bersikeras ditanami sayuran, tolong lakukan tumpang sari. Harus ada tanaman keras dengan jarak dua meter setengah, itu solusinya," ujar Bupati Dadang Supriatna waktu itu. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah