Merindu Udara Suasana Panggung Teater

- 11 Desember 2020, 12:00 WIB
SALAH satu adegan ‘Jambangan Yang Pecah’ dari naskah yang diadaptasi (alm) Suyatna Anirun dari naskah aslinya ‘Der Zerbrochene Krug’ karya  Bernd Heinrich Wilhelm von Kleist asal Oder Frankfurt Jerman yang dipentaskan kelompok teater Studiklub Teater Bandung di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Kosambi Bandung.
SALAH satu adegan ‘Jambangan Yang Pecah’ dari naskah yang diadaptasi (alm) Suyatna Anirun dari naskah aslinya ‘Der Zerbrochene Krug’ karya Bernd Heinrich Wilhelm von Kleist asal Oder Frankfurt Jerman yang dipentaskan kelompok teater Studiklub Teater Bandung di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Kosambi Bandung. /Portal Bandung Timur/Heriyanto Retno/

Baca Juga: Disporapar Sukabumi Susun Calendar of Event 2021

Seni panggung di tanah air memang sedang dirundung kegelisahan, apalagi ditengah masa pandemi COVID-19 yang tidak tentu kapan akan berkesudahan, tidak terkecuali di Kota Bandung ini yang sangat kaya akan potensi para pemainnya dan datang silih berganti. Tapi ketersedian kesempatan untuk mementaskan karya karena berbagai alasan klise membuat para pemain teater di kota ini seakan terbatasi ruang geraknya.

Memasuki tahun 2016 UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat yang kala itu masih Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, pernah menyusun sederetan program seni lakon untuk dipentaskan di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Jalan Baranang Siang Kosambi Bandung, yang pengelolaannya diserahkan langsung dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat.

Meski tanpa ditopang dana yang mumpuni, Taman Budaya Jawa Barat, kala itu melalui kedekatan dengan pelaku seni dapat mementaskan satu hingga tigakali pertunjukan. Namun, memasuki tahun 2018 seiring perubahan nomenklatur Taman Budaya Jawa Barat menjadi UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, sejumlah pelaku seni berharap dapat kembali mengelola gedung kesenian yang penuh nilai sejarah bagi para pesohor seni di tanah air.

Baca Juga: Sekolah Lakukan KBM Tatap Muka Masih Dikaji

Baca Juga: Review Mobile Game War of The Visions Final Fantasy Brave Exvius versi Terbaru

Namun yang terjadi, justru jumlah kegiatan kembali surut dan puncaknya pada masa pandemi COVID-19 sekarang ini. Belum ada satupun kelompok seni yang naik ke atas panggung.

Sejumlah pelaku seni teater mengaku sudah sangat rindu akan udara di dalam gedung pertunjukan Rumentang Siang. Demikian pula dengan penikmat seni panggung, merasakan hal yang sama. Namun entah sampai kapang pandemi ini akan berakhir. (heriyanto)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x