Baca Juga: Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kondang Majalaya
Di masa pandemi ini, menurut Mendag Agus Suparmanto, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang masih menjadi negara utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia. Untuk periode Januari sampai September 2020, nilai ekspor nonmigas ke beberapa negara justru mengalami kenaikan, ke Tiongkok (naik 11 persen), Amerika Serikat (2,9 persen), Swiss (228,1 persen), Australia (13,4 persen), Pakistan (13 persen), dan Italia (1,2 persen).
Sementara untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menurut Mendag Agus Suparmanto, juga menjadi perhatian utama Kementerian Perdagangan. Agar pelaku UMKM dapat bertahan, Kemendag telah melakukan berbagai langkah strategis.
Di antaranya dengan mendorong program percepatan ekonomi lokal untuk sektor UMKM melalui program Bangga Buatan Indonesia (BBI) bersama kementerian atau lembaga terkait. Target BBI untuk 2 juta UMKM ke platform digital pun sudah tercapai pada September lalu.
Baca Juga: Ereveld Pandu Makam Anak-anak Korban Peperangan
Baca Juga: Tim Advokasi Bedas Laporkan Dugaan Pelanggaran Pidana Pemilu ke Bawaslu
Melalui program BBI, menurut Mendag Agus Suparmanto, Kemendag telah membuka akses pasar melalui perdagangan daring melalui penerbitan Permendag No. 50 tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). Mempromosikan produk pernik-pernik unik Indonesia, lewat situs https://bbi.kemendag.go.id/ yang berisi panduan untuk UMKM masuk ke platfom digital.
“Semoga, berbagai upaya dan program Kemendag, dapat membantu para pelaku usaha untuk bertahan, selain itu, mampu mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Mendag Agus Suparmanto. (heriyanto)***