Dikecam, Pernyataan Amichay Eliyahu Agar Militer Segera Gunakan Bom Nuklir untuk Akhiri Peperangan

6 November 2023, 16:49 WIB
Kondisi bangunan di Gaza Palestina yang hancur oleh serangan Israel. Pernyataan Menteri Warisan Budaya Israel Amichay Eliyahu, gunakan nuklir untuk akhiri peperangan mendapat kecaman. /REUTERS/STRINGER

PORTAL BANDUNG TIMUR – Pernyataan Menteri Warisan Budaya Israel Amichay Eliyahu untuk menggunakan senjata nuklir mengakhiri pertempuran melawan Hamas mendapat kecaman. Dalam 4 pekan pasca serangan Hamas ke pemukimanwarga Israel 7 Oktober 2023 silam telah menewaskan sedikitnya 9.700 orang warga sipil yang didominasi anak-anak dan perempuan.

Sebagaimana dikutip dari situs berita Arab News, Senin 6 November 2023, pernyataan Menteri Warisan Budaya Israel Amichay Eliyahu disampaikan saat diwawancara radio Kol Barama Israel. Ketika pewawancara bertanya apakah menteri Israel menganjurkan menjatuhkan semacam bom atom di Jalur Gaza untuk membunuh semua orang. Dijawab Amichay Eliyahu; “Itu salah satu pilihan.”

Ditegaskan Amichay Eliyahu, seorang politisi ultranasionalis dan bagian dari koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang berkuasa, kepada radio Kol Barama Israel bahwa dia tidak sepenuhnya puas dengan besarnya pembalasan Israel setelah pejuang Hamas melakukan serangan mematikan pada 7 Oktober di Israel selatan.

Baca Juga: Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Tegaskan Tidak Takut Israel dan Amerika Serikat

Buntut pernyataannya, setelah menyarankan dalam sebuah wawancara untuk menjatuhkan bom nuklir di Gaza, pada hari Minggu, Menteri Warisan Budaya Amichay Eliyahu  diskors dari pertemuan-pertemuan pemerintah. “Sampai pemberitahuan lebih lanjut,” kata kantor Perdana Menter Benjamin Netanyahu seraya menekankan bahwa Israel berusaha untuk menyelamatkan non-kombatan.

Disampaikan Kantor Benjamin Netanyahu, pernyataan Amichay Eliyahu “tidak didasarkan pada kenyataan. Israel dan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian terhadap orang yang tidak bersalah. Kami akan terus melakukannya sampai kemenangan kami.”

Pemerintah Arab Saudi mengutuk pernyataan Menteri Warisan Budaya Israel Amichay Eliyahu, yang tampaknya menyuarakan keterbukaan terhadap gagasan Israel melakukan serangan nuklir di Gaza. Komentar Amichay Eliyahu, menunjukkan penetrasi ekstremisme dan kebrutalan di antara anggota pemerintah Israel, kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.

“Lagi pula, tidak memberhentikan menteri dan hanya membekukan keanggotaannya merupakan tindakan yang sangat mengabaikan semua standar dan nilai-nilai kemanusiaan,” tambah Kementerian Luar Negeri Saudi.

Baca Juga: Israel Lancarkan Pertempuran Tahap Dua, Gaza di Serbu Sepanjang Minggu hingga Larut Malam

Kementerian Luar Negeri Qatar juga mengecam pernyataan Amichay Eliyahu,  menteri Israel tersebut sebagai “hasutan serius terhadap kejahatan perang dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan moral serta hukum internasional.”

Kementerian Luar Negeri dan Urusan Ekspatriat Yordania mengutuk pernyataan Amichay Eliyahu, yang “rasis, menghasut, dan provokatif”. Pernyataan Amichay Eliyahu, tersebut menggambarkan komentar tersebut sebagai “seruan untuk melakukan genosida dan kejahatan rasial yang tidak dapat ditoleransi.”

Kementerian tersebut mengecamnya sebagai “hasutan terkutuk untuk membunuh dan melakukan kejahatan perang, selain kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Jalur Gaza.”

Seorang juru bicara Hamas mengatakan Amichay Eliyahu, mewakili “terorisme kriminal Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya, merupakan bahaya bagi seluruh kawasan dan dunia.”

Menurut otoritas setempat, lebih dari 9.700 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel melancarkan operasi di Gaza, hal ini memicu kekhawatiran internasional yang semakin luas terhadap taktik Israel. Serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, kata para pejabat Israel.

Baca Juga: Bandara Makhachala di Serbu, Tolak Kedatangan Maskapai Penerbangan Rusia Red Wings dari Tel Aviv Israel

Krisis ini mendorong kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Timur Tengah untuk memecahkan masalah pada akhir pekan. “Jelas, itu adalah pernyataan yang tidak menyenangkan, dan perdana menteri dengan jelas menyatakan bahwa dia (Amichay Eliyahu) tidak berbicara atas nama pemerintah,” kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS.

Benny Gantz, mantan jenderal berhaluan tengah yang bergabung dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari oposisi di Kabinet perang yang disederhanakan, mengatakan pernyataan Amichay Eliyahu,  telah merusak dan, lebih buruk lagi, menambah penderitaan keluarga para sandera di rumah.

Menyusul protes atas pernyataannya Amichay Eliyahu, kemudian Benny Gantz, mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial: “Jelas bagi siapa pun yang berakal sehat bahwa pernyataan nuklir itu hanya metaforis.” Israel tidak pernah mengakui memiliki bom nuklir.***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler