Disampaikan Menlu Retno Marsudi, apresiasi atas kerja sama penanganan permasalahan ABK WNI yang bekerja di kapal berbendera RRT. Termasuk dukungan bagi pemulangan ABK WNI selama November - Desember 2020.
Selain itu juga Menlu Retno Marsudi mendorong penyelesaian untuk pemulangan ABK yang masih stranded. Juga penyelesaian hak-hak ketenagakerjaan, perbaikan kondisi kerja yang aman dan kondusif serta penegakan hukum melalui mutual legal assistance.
Baca Juga: Pemerintah UK Mengeluarkan Panduan Efek Samping Vaksin Pfizer
Terkait kerja sama regional dan global, Menlu RI sampaikan mengenai implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific serta tekad Indonesia untuk terus menjaga sentralitas ASEAN dalam pelaksanaannya.
Menlu Retno juga menegaskan pentingnya stabilitas dan perdamaian di kawasan, untuk menjaga Laut China Selatan sebagai laut damai dan stabil. Semua negara perlu menghormati dan menjalankan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982.
Setelah pelaksanaan pertemuan, Menlu Retno Marsudi dan Menlu Wang Yi menyaksikan penandatanganan 2 dokumen kerja sama yaitu MoU Penguatan Kolaborasi antar Kemlu RI dan Kemlu RRT dan MoM Pra Studi Kelayakan Proyek Bendungan Lambakan antara Kementerian PUPR RI dan China International Development Cooperation Agency (CIDCA).
Baca Juga: Serahkan Bantuan Pada Korban Longsor, Karta Gunawan Tewas
Selama berada di Indonesia, Menlu Wang Yi juga meninjau salah satu proyek implementasi sinergi GMF-BRI dan pertemuan dengan Menko Maritim dan Investasi di Danau Toba, Sumut, serta melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Presiden RI di Jakarta. (heriyanto)***