Kasus Omicron Kembali Bertambah, Kini Sudah 572 Kasus

- 14 Januari 2022, 13:15 WIB
Kasus varian Omicron terus mengalami penambahan hingga kini total sebanyak 572 kasus.
Kasus varian Omicron terus mengalami penambahan hingga kini total sebanyak 572 kasus. /Pixabay/geralt/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Kesehatan merilis perkembangan angka Covid-19 varian Omicron yang kembali terjadi penambahan sebanyak 66 kasus, tercatat totalnya menjadi 572 kasus. Penambahan kasus tersebut terdiri dari 33 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 33 orang transmisi lokal.

“Semua pasien kini menjalani karantina di RSDC Wisma Atle Kemayoran. Jumlahnya sekitar 339 orang, sisanya menjalani karantina di RS yang telah ditunjuk oleh Satgas Penanganan Covid-19,” terang Jur Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi, sebagaimana dikutip Portal Bandung Timur, Jumar 14 Januari 2022 dari laman resmi kemenkes, sehatnegeriku.co.id.

Disampaikan Siti Nadia Tarmizi, tidak ada perbedaan karakteristik gejala antara pasien perjalanan luar negeri dan pasien transmisi lokal. Sebagian besar gejalanya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak yang dialami pasien adalah batuk, pilek dan demam.

Baca Juga: Negara Berupaya Hadir Cegah dan Tangani Kasus Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak.

“Hampir setengahnya atau sekitar 276 orang telah selesai menjalani isolasi, sedangkan sisanya 296 orang masih isolasi. Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. Jadi belum butuh perawatan yang serius,” terang Siti Nadia Tarmidzi.

Dikatakannya, penambahan kasus Omicron dalam beberapa waktu terakhir telah berimplikasi pada lonjakan kasus harian nasional. Bahkan proporsi varian Omicron jauh lebih banyak dibandingkan varian delta.

“Dari hasil monitoring yang dilakukan Kemenkes, kasus probable Omicron mulai naik sejak awal tahun 2022. Sebagian besar dari pelaku perjalanan luar negeri, hal ini turut berdampak pada kenaikan kasus harian COVID-19 di Indonesia,” ujar Siti Nadia Tarmidzi.

Baca Juga: Duh Harga Telur Belum Kunjung Turun, Harga Ayam Merangkak Naik

Menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Kementerian Kesehatan akan meningkatkan pelaksanaan 3T yakni testing, tracing dan treatment. Pelaksanaan terutama di daerah yang berpotensi mengalami penularan kasus tinggi.

Untuk testing, Kemenkes telah mendistribusikan kit SGTF ke seluruh lab pembina maupun lab pemerintah dan memastikan jumlahnya mencukupi. Kapasitas pemeriksaan PCR dan SGTF juga diupayakan untuk dipercepat, sehingga penemuan kasus bisa dilakukan sedini mungkin.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x