PORTAL BANDUNG TIMUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat 4 Desember 2020 mengakibatkan longsoran tanah di gunung Pipiti di Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang berlangsung pukul 11.00 WIB, hanya sekitar 10 hektar lahan pesawahan rusak tertimbun.
Sebagaimana dilansir Portal Bandung Timur dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bahwa longsoran tebing perbukitan yang dikelola Perum Perhutani telah longsor. Longsoran tanah mengancam warga di perkampungan Desa Cisewu dan Pamalayan,Kec. Cisewu Kab. Bandung. Sedikitnya ada 585 jiwa yang harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Tim Reaksi Cepat BPND Garut telah mengevakuasi warga dari lima kampung ke tiga lokasi pengungsian. Untuk warga dari Kampung Gentur mengungksi ke MI An Nur, warga dari Kampung Piket ke GOR Desa Cisewu, sedangkan dari Desa Pamalayan ke Gedung Bumdes Pamalayan.
Baca Juga: Teknologi Tidak Mampu Gantikan Peran Guru
Baca Juga: Ini Syarat, Hotel dan Restoran di Cirebon Akan Mendapat Bantuan
Baca Juga: Test Swab PCR Dilingkungan Pemkab Tasikmalaya
Terkait dua peristiwa tanah longsor di Kabupaten Garut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.
Peringatan dini cuaca yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan beberapa wilayah provinsi berpotensi hujan lebat dan dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang, di wilayah Kabupaten Garut.
Masyarakat dapat memonitor cuaca hingga tingkat kecamatan dengan beberapa pendekatan melalui aplikasi Info BMKG dan mengetahui risiko bencana yang ada di wilayah sekitar tempat tinggal melalui aplikasi InaRISK.(heriyanto)***