Cucun menjelaskan, proses untuk pengadaan dosis vaksin untuk masyarakat itu satu pintu, setelah sebelumnya sempat terjadi perdebatan antara BUMN, Kementerian Kesehatan, TNI, Polri. "Proses vaksin satu pintu, semua ada di Kementerian Kesehatan," tandasnya.
Termasuk data bass vaksin, katanya, baik vaksin yang masuk dari luar kemudian diproses di Kimia Farma, selanjutnya dikembalikan lagi ke Kementerian Kesehatan sebelum disebar ke lapangan.
Baca Juga: Waspadai, Gempa Guncang Sukabumi Sesar Cimandiri Terus Aktif
Terkait dengan percepatan pelaksanaan vaksin itu, kata Cucun, wakil rakyat diperbolehkan menyampaikan aspirasi jika di daerah pemilihannya banyak yang perlu divaksin. Bahkan semua fraksi di DPR RI mengusulkan untuk pelaksanaan vaksinasi massal. Dengan harapan Anggota DPR RI bisa melaksanakan vaksinasi massal sesuai dengan slotnya yang diberikan dari Kementrian Kesehatan RI. Dalam pelaksanaan vaksinasi itu dengan memperhatikan keamaman vaksin.
"Proses pengadaan vaksin itu tetap melalui Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota," katanya.
Cucun pun mengusulkan 23.000 vaksin ke Kementerian Kesehatan untuk masyarakat Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, sesuai dengan asal daerah pemilihannya.
"Dalam pelaksanaan safari vaksinasi ini, kita sudah berjalan dan saat ini dengan dosis yang kedua. Di Solokanjeruk sekitar 5.300 orang yang sudah melaksanakan vaksinasi massal. Besok di Kabupaten Bandung Barat akan dimulai pelaksanaan vaksinasi," katanya. (neni mardiana)***