Museum Perkebunan Indonesia di Medan, Tawarkan Sensasi Koleksi Kekayaan Hayati Nusantara

- 19 Juni 2023, 07:23 WIB
Grafis sejarah perkebunan Indonesia di Museum Perkebunan Indonesia di  Jalan Brigjen Katamso Nomor 36 A Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Sumatera Utara.
Grafis sejarah perkebunan Indonesia di Museum Perkebunan Indonesia di Jalan Brigjen Katamso Nomor 36 A Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Sumatera Utara. /Portal Bandung Timur/Amelia Sriandini/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Berlokasi di Maimun Jalan Brigjen Katamso Nomor 36 A Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Sumatera Utara, Museum Perkebunan Indonesia,  menjulang sebagai monumen pertama nan mengagumkan. Menawarkan perjalanan indah dalam warisan agraris negeri ini.

Ruangnya terisi dengan hembusan semerbak kopi, riuhnya pohon kelapa yang merindang, dan keanggunan tanaman eksotis. Semuanya bersatu mempesona para pengunjung, menyingkap pesona alam dan sejarah megah perkebunan Indonesia.

Lewat kumpulan harta berlimpah berupa peninggalan sejarah, citra yang memukau, serta gambar-gambar tersaji, Museum Perkebunan Indonesia menghidupkan pembacaan perjalanan perkebunan dari zaman pemerintahan penjajah hingga zaman modern, menggerakkan pemahaman dan penghormatan pada keperluan utama pertanian dalam memperkuat kemakmuran negara Indonesia.

Baca Juga: Peringati Hari Anak, Museum Penerangan Ajak Anak-Anak ke Museum Geologi dan Museum Pos Indonesia

Sejarah tercatat dalam rindu-rindu masa lalu, ketika kegelisahan menggerayangi hati Soedjai Kartasasmita, seorang tokoh perkebunan Indonesia di usianya yang ke 98 tahun, Keinginan mempersembahkan perjalanan perkebunan Indonesia pada lapisan jiwa bangsa tak terbendung.

Ide-ide itu mulai merayap dalam benaknya sejak tahun 2015. Bersamaan dengan berlalunya waktu, pada tahun 2016 karya titisan semesta tercipta dalam Museum Perkebunan Indonesia yang menjulang gagah di Kota Medan, terpahat di Jalan Brigen Katamso Nomor 53.

Pengelolaan Museum Perkebunan Indonesia ini berada di bawah naungan Badan Swasta. Museum Perkebunan Indonesia menjadi pelopor yang menjalin tatap muka dengan Pemerintah.

Baca Juga: Dibalik Cerita Goa Jepang Majalengka, Bukti Sejarah Terabaikan

Bahkan ketika saat ada acara atau peristiwa pun pihak pemerintah setempat menghampirinya.  Terdaftarlah museum ini pada Dinas Pariwisata kota Medan, bagai kaki langit yang mengamini seruan, membantu memperjuangkan pelangi harapan agar Museum tersebut terpandang sebagai tempat yang wajib dijangkau para pelancong ketika melangkahkan kaki di Kota Medan.

“Seperti suara angin berbisik di telinga, bukan hanya merayu popularitas Museum, Dinas Pariwisata pun menorehkan bantuan finansial saat sinar Event melingkar dalam panggung cahaya, melalui sumbangan bakat-bakat gemilang, seperti penari dan pemusik yang menari di dalam kepeloporan Museum Perkebunan,” ujar Cindy Yosita, salah seorang pengelola muda berusia 27 tahun, yang menjalankan perintah sejati.

Setiap hari Museum Perkebunan Indonesia beroperasi, menyapu jalan yang sama. Sebab niat sejati museum itu sendiri untuk mencerdaskan rakyat, tanpa pandang bulu, lokal atau datang dari negeri tetangga.

Baca Juga: Di Balik Dinding Rumah Bersejarah Inggit Garnasih, Ada Banyak Cerita Tentang Inggit dan Sang Proklamator

Hatinya bertujuan untuk anak-anak dan murid-murid yang jelita, menjadi target abadi yang diidamkan oleh Perkebunan yang disebut Museum ini.

Melalui jendela harapan, Museum Perkebunan Indonesia memimpin peran memukau, mengisahkan dunia dalam pelukan Tour Guide yang bijak, merangkai simpul pengetahuan dalam pelataran Museum. Bagi buah hati sekolah yang tiada terhingga, undangan kerap dikirimkan kepada sekolah-sekolah yang bertapak di Kota Medan.

"Kita menawarkan kunjungan ke Museum. Apalagi saat ini, sistem kurikulum sekolah Merdeka, seorang pendidik juga harus memberikan pembelajaran di luar sekolah. Nah, salah satu tempat untuk belajar di luar sekolah adalah dengan berkunjung ke Museum,” terang Cindy Yosita.

Prasasti peresmian Museum Perkebunan Indonesia di Medan Maimun.
Prasasti peresmian Museum Perkebunan Indonesia di Medan Maimun.
Seiring senandung cahaya, Museum Perkebunan Indonesia tak berdiam diri, berpadu dalam harmoni dengan perkebunan kelapa sawit, sinergi menciptakan pesona edukasi untuk para pelajar di kunjungannya. "Mereka membuka dunia eduwista, di mana cokelat dan lilin lahir dari sang pohon kelapa sawit, tak sekedar sejarah perkebunan yang dipelajari anak-anak di Museum, namun ketika pembelajaran usai, mereka diundang untuk menciptakan dan melihat hasil tanaman perkebunan yang sangat menawan," seru Cindy Yosita.

Sebagai garda abadi, Museum Perkebunan Indonesia membuka pintu hati, mempersembahkan tempat terbuka bagi pengunjung untuk menuangkan pesan, kisah yang tergores di dinding pengelola. Dari coretan pengunjung, timbul tanggung jawab besar untuk pengelola berbenah, merajut perubahan demi kebaikan museum, sementara tetap setia pada cahaya sejarah yang mengalir.

Seiring tata administrasi yang memesona, tak heran jika Museum Perkebunan Indonesia terus mengembang. Menjelma menjadi ikon yang mempesona di tanah air, mengilhami wilayah-wilayah lain untuk menyulam benang edukasi perkebunan di Nusantara, misalnya di Bumi Bogor.

Baca Juga: Kampung Adat Mahmud, Cikal Bakal Kampung Islam Priangan Warisan Syekh Abdul Manaf

Museum Perkebunan Indonesia di kota Medan mengalami kemajuan yang tak terbantahkan, terlihat jelas dengan lahirnya Museum Perkebunan Indonesia kedua di tanah ini pada tahun 2018, dua tahun setelah lahirnya Museum Perkebunan Indonesia pertama, dan saat ini, sedang merangkai mimpi pembangunan Museum Perkebunan Indonesia ketiga di Tanah Jawa Timur, yang melegenda dengan kebesaran perkebunan tebu, manisnya gula di wilayah yang terpahat indah.

Pada dedaunan harapan, pengelola Museum Perkebunan Indonesia memandang, bahwa sebuah museum tak semata keinginan untuk belajar, melainkan keperluan untuk merangkai makna hidup. "Sebagai pengelola, kami berharap Museum ini dapat berdiri tegak hingga tahun-tahun yang terhampar, menjadi keharusan dalam jiwa masyarakat, dan orang-orang yang mengunjungi Museum merasa seakan mereka menginjakkan kaki di pusat perbelanjaan (Mall)..." seru Cindy Yosita.

Sebagai petir menyambar, Museum Perkebunan Indonesia di Kota Medan tak sekadar magnet wisata, melainkan pusat pengetahuan yang menyeru generasi muda, menggelorakan semangat mereka untuk terlibat dalam merajut kebun di masa yang bakal tiba. (Amelia Sriandini).***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah