Jadwal Sholat dan Imsyakiyah untuk Kota Bandung dan sekitarnya 13 Ramadan 1444 Hijriah Selasa 4 April 2023

- 4 April 2023, 02:04 WIB
Ilustrasi dzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Selama bulan Ramadan melakukan dzikir setelah sholat fardhu dan sunnah sangat disarankan.
Ilustrasi dzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Selama bulan Ramadan melakukan dzikir setelah sholat fardhu dan sunnah sangat disarankan. /pixabay/shantorm/

PORTAL BANDUNG TIMUR - “Ya ayyuhalladzina amanu kutiba alaikumu-shiyam, kama kutiba ‘alaladzina min qablikum la’allakum tattaqun.”  Yang artinya; “Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu. (Berpuasa) agar kamu bertakwa.” 

“Ayat ke 183 surah Al Baqarah yang merupakan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dijadikan landasan syariat kewajiban berpuasa di bulan Ramadan bagi setiap umat Muslim yang beriman. Merujuk pada surah Al Baqarah tersebut masih banyak umat Muslim yang berpuasa, namun hanya mendapatkan lapar haus dan dahaga saja. Hal ini dikarenakan menjalakan ibadah puasa yang tidak dilandasi keimanan,” ujar Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung.

Disampaikan Ustad Didi Saefulloh, ada banyak ciri umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan sebagaimana layaknya puasa kaum awam. “Hanya menjalankan puasa dengan menahan haus dan lapar ataupun tidak melakukan hubungan suami istri disiang hari, namun lisan, hati dan perbuatannya masih belum menunjukan perbuatan orang yang sedang melaksanakan shaum,” ujar Ustad Didi Saefulloh.

Baca Juga: Puasa 1444 Hijriah Tahun 2023 Masehi Diselenggarakan Serentak Semua Umat Muslim di Tanah Air

Selain menjalankan rukun berpuasa di bulan Ramadan, menurut Ustad Didi Saefulloh, ada banyak kegiatan yang disunnahkan untuk dilaksanakan layaknya umat Muslim yang disebutkan dalam surah Al Baqarah ayat 183, beriman. “Selain berpuasa menahan lapar dan haus serta tidak melakukan hubungan suami istri disiang hari, juga meningkatkan kualitas sholat fardhu, menambahkannya dengan sholat sunnah, membaca Al Quran, bertadarus, berinfaq dan bersodaqoh,” ujar Ustad Didi Saefulloh.

Dalam hal meningkatkan sholat-sholat fardhu yang lima waktu, menurut Ustad Didi Saefulloh, selain dilaksanakan tepat waktu dan memperbaiki rukunnya, juga disarankan dilaksanakan secara berjamaah di masjid. “Selain itu, juga untuk menyempurnakan sholat fardu disarankanmelaksanakan sholat sunnah Qabliyah dan Ba’diyah, juga disarankan agar setelah melaksanakan sholat tidak langsung beranjak tapi diisi dengan memperbanyak bacaan istigfar memohon ampunan kepada Allah Shubhanahu Wa Ta’ala, dimana bulan Ramadan merupakan Syahrul Magfirah atau bulan ampunan,” ujar Ustad Didi Saefulloh.  

Adapun amalan dzikir yang dapat dilaksanakan setelah sholat fardhu sebagaimana disebutkan dalam hadist riwayat Muslim adalah membaca Astaghfirullah sebanyak 3 kali disambung dengan bacaan Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom. Yang artinya, Aku minta ampun kepada Allah. Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.

Baca Juga: Kemenag Tegaskan Vaksinasi Covid 19 Tak Membatalkan Puasa

Juga membaca dzikir,  Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Allahumma laa maani’a lima a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu.

Yang artinya; “Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan”

Kemudian bacaan, Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illa iyyah. Lahun ni’mah wa lahul fadhl wa lahuts tsanaaul hasan. Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.

Yang artinya; “Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama benci”

Baca Juga: Menu Buka Puasa, Tempe Kukus Tetap Nikmat Tanpa Minyak Goreng

Kemudian bacaan dzikir, Subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar (33 x). Laa ilaha illallah wahda, laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.

Yang artinya; “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, dan Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan. BagiNya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu”

“Dalam hadist riwayat Abu Daud yang dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud, juga disebutkan setelah melaksanakan sholat fardhu diteruskan dengan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas. Insyaallah dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, kita digolongkan kepada umat Muslim yang beriman sebagaimana disebutkan dalam surah Al Baqarah 183,” tutup Ustad Didi Saefulloh.

Berikut ini jadwal Sholat dan Imsakiyah untuk wilayah Kota Bandung dan sekitarnya 13 Ramadan 1444 Hijriah Selasa 4 April 2023.

Jadwal sholat dan imsyakiyah untuk wilayah Kota Bandung dan sekitarnya 13 Ramadan 1444 Hijriah Selasa 4 April 2023.
Jadwal sholat dan imsyakiyah untuk wilayah Kota Bandung dan sekitarnya 13 Ramadan 1444 Hijriah Selasa 4 April 2023.
***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah